Kamis, 11 April 2013

Analisi Puisi Perempuan Perempuan Perkasa oleh Aditya Bayu Anggara


Analisis Puisi ”Perempuan-Perempuan Perkasa”



PEREMPUAN-PEREMPUAN PERKASA
(karya Hartoyo Andangdjaja)

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta, dari manakah mereka
ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
sebelum peluit kereta pagi terjaga
sebelum hari bermula dalam pesta kerja

Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta, kemanakah mereka
di atas roda-roda baja mereka berkendara
mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota
merebut hidup di pasar-pasar kota

Perempuan-perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta, siapakah mereka
mereka ialah ibu-ibu berhati baja, perempuan-perempuan perkasa
akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota
mereka : cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa

a.       Parafrasekan puisi diatas!
Jawab:
Perempuan-perempuan perkasa itu datang dari perbukitan desa. Tiap subuh mereka sudah datang ke kota kecil menunggu kereta paling pagi untuk menjual dagangannya ke pasar kota.
Perjuangan mereka sangat berat. Mereka sangat rajin dan ulet dalam bekerja. Mereka adalah perempuan jelata yang menjadi penopang kehidupan masyarakat desa.


b.      Apa isi puisi diatas?
Jawab: perjuangan ibu-ibu yang rela bekerja mulai pagi buta menuju pasar kota dengan naik kereta dengan gigihnya untuk menghidupi keluarga mereka yang hidup di desa.

c.       Majas apa yang terkandung dalam puisi diatas?
Jawab:
1)     Personifikasi
(a) Sebelum peluit kereta api terjaga
(b) Mereka berlomba dengan surya
(c) Akar-akar yang melata

2)     Metafora
(a) roda-roda baja
(b) akar-akar yang melata
3)     Hiperbola
(a) Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta
(b) Mereka ialah ibu-ibu berhati baja
(c) Merebut hidup di pasar-pasar kota
(d) Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota

d.      Sebutkan imagi/ pencitraan dari puisi diatas!
Jawab:
1)      Imaji Visual Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja
a) Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta
b) Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
c) Di atas roda-roda baja mereka berkendara
d) Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta
2)      Imaji Auditif Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja: sebelum peluit kereta api terjaga
3)      Imaji taktil Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja
a) sebelum hari bermula dalam pesta kerja
b) Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota
c) merebut hidup di pasar-pasar kota
d) Mereka ialah ibu-ibu berhati baja, 
e) Mereka : cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa
f) perempuan-perempuan perkasa

e.      Indra apakah yang paling dominan dikembangkan penyair?
Jawab: indra penglihatan

f.        Perasaan apa yang berkembang dalam puisi diatas?
Jawab: sedih dan kagum

g.       Wajarkah perasaan penyair pada puisi diatas?
Jawab: wajar, karena seseorang pasti akan merasa sedih dan kagum saat melihat perjuangan ibu-ibu desa yang rela bekerja sampai seperti itu demi menghidupi keluarganya.

h.      Jelaskan mengapa perasaaan penyair menjadi berharga!
Jawab: perasaan penyair menjadi berharga karena beliau bisa menyampaikan rasa haru dan kekagumannya terhadap perempuan-perempuan/ ibu-ibu desa melalui puisi tersebut.

i.         Jelaskan perasaan yang tersembunyi yang diungkapkan oleh penyair!
Jawab:
Dalam menciptakan puisi, suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Untuk mengungkapkan tema yang sama, penyair yang satu dengan perasaan yang berbeda dari penyair lainnya, sehingga hasil puisi yang diciptakan berbeda pula. Dalam menghadapi tema sosial atau kemanusiaan, penyair banyak menampilkan kehidupan pengemis atau orang gelandangan, tetapi berbeda dengan puisi Hartoyo Andangjaya ini yang lebih menampilkan sisi kemanusiaan dari perempuan-perempuan yang dalam hal ini merupakan ibu-ibu perkasa yang berjuang menghidupi keluarganya atau pun orang-orang dengan berjualan di pasar dengan penuh perjuangan. Perasaan penyair ini erat hubungannya dengan tema yang hendak disampaikan. Dengan begitu sikap penyair yang memeperlihatkan sisi kemanusiaan atau pekanya penyair terhadap kemanusiaan akan menghasilkan tema tentang kemanusiaan.

10.  a. Nilai apa yang terkandung dalam puisi tersebut?
b. hubungkan nilai tersebut dengan nilai masa kini!
Jawab:
a.       – kisah perjuangan
-ibu-ibu yang bekerja mulai dini hari
-terus bekerja walau penat dan letih menghampiri
-tetap gigih dan teguh pendirian menjalani hidup walau menempuh jalan yang sulit
-berani berlomba dengan waktu

b.      –ibu-ibu terutama yang hidup kurang mampu di desa berjuang dengan gigihnya untuk menghidupi keluarganya
-banyak ibu-ibu yang hidup di pinggiran desa yang bekerja mulai dari dini hari hanya demi mendapatkan sesuap nasi
-orang-orang yang hidup di pinggiran kota yang sudah renta masih tetap bekerja untuk hidup
-banyak ibu-ibu dari keluarga yang kurang mampu bekerja dengan berjalan kaki demi sampai di tempat tujuan dan bekerja

-ibu-ibu yang rela bekerja mengejar waktu, biasanya di pedesaan, mereka berangkat pagi-pagi sekali untuk bekerja

7 komentar: