Mengembalikan
Arah di Negeri Linglung
Oleh : Aditya Bayu Anggara
Bangsa
Indonesia adalah keturunan bangsa yang besar berdasarkan sejarah yang ada,
namun sekarang Bangsa Indonesia sudah termakan doktrin Bangsa Barat bahwa
bangsa ini berada dibawah mereka. Tentu saja bukan hal yang mudah untuk
mengembalikan kejayaan bangsa ini, bukan hal yang mudah pula mengembalikan
kemurnian pola pikir Bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Bangsa ini seakan
sudah linglung dan kehilangan orientasi karena lebih bangga menggunakan sistem
demokrasi modern gaya Amerika yang merupakan negara kontinental daripada
menggunakan sistem kerajaan seperti yang dulu dipakai oleh para leluhur bangsa
ini, yang tidak lain adalah bangsa melayu yang sebenarnya merupakan bangsa yang
besar.
Ada
tiga negara keturunan bangsa melayu, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei
Darussalam. Masing-masing dari negara tersebut memiliki sistem pemerintahan
yang berbeda. Indonesia mengusung sistem demokrasi modern gaya Amerika,
Malaysia dengan sistem kerajaan komtemporer dan Brunei dengan sistem kerajaan
tradisionalnya yang merupakan warisan dari bangsa melayu. Dari ketiga negara
tersebut jika diututkan dari yang masyarakatnya paling adil dan sejahtera
adalah Brunei Darussalam, Malaysia, baru kemudian Indonesia. Pertanyaanya,
“kenapa negara Indonesia yang mengusung sistem demokrasi modern dari amerika
malah berada dibawah Brunei dan Malaysia?”.
Dahulu
Nusantara adalah negeri yang paling maju, bahkan saat Amerika, dan negara
negara di Eropa masih jauh dari kata maju, negeri ini sudah menjadi negeri yang
lebih lagu. Hal tersebut dikarenakan sistem yang dipakai oleh nenek moyang kita
sangatlah cocok dan memang seharusnya dipakai di negeri surga dunia ini. Tapi
kenyataannya, negeri ini lebih bangga mengadopsi sistem pemerintahan Demokrasi
modern milik amerika yang merupakan negara kontinental padahal Indonesia adalah
negara maritim.
Bangsa
Indonesia layaknya tidak menyadari siapa dirinya dan dimana posisinya. Sekarang,
bangsa ini layaknya sudah linglung karena tidak tahu arah. Hal ini dapat
dilihat berdasarkan kebiasaan di Indonesia, dimana ganti pemerintahan berarti
ganti sistem. Ini berarti juga hampir setiap lima tahun sekali kita melakukan
pergantian sistem. Kalau kita terus berganti-ganti sistem seperti ini, kapan
negeri ini akan menjadi negari yang maju. Bahkan sekarang negeri ini menjadi
semakin kacau.
Lepas
dari masalah sistem, sudah tidak menjadi rahasia lagi bahwa saat negeri ini berada
dibawah tampuk kepemimpinan Presiden Soekarno, negeri ini mempunyai 12 kapal
selam dan beberapa kapal perang salah satunya adalah kapal perang terbesar dan
tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa
kaliber 6 inchi. Kapal yang sanggat canngih pada masanya itu diberi nama KRI
Irian, kapal pemberian Sovyet ini ditaksir memiliki bobot ekstra besar yaitu
16.640 ton dengan kapasitas awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Perlu
diketahui Sovyet tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa
lain manapun, kecuali Indonesia. Selain angkatan laut yang kuat, Indonesia juga
memiliki angkatan udara yang menjadi salah satu armada udara paling
mematikan di dunia.angkatan udara tersebut terdiri dari lebih dari 100
pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :
1.
20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
2.
30 pesawat MiG-15
3.
49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
4.
10 pesawat supersonic MiG-19.
Kekuatan
utama angkatan udara Indonesia terletak diPesawat MiG-21 Fishbed. Pesawat jenis
MiG-21 Fishbed ini merupakan salah satu pesawat supersonic tercanggih di
dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini
bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat supersonic
F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda sendiri yang menguasai
daerah irian jaya masih mengandalkan pesawat-pesawat kuno peninggalan Perang
Dunia II seperti P-51 Mustang yang kalah jauh dengan pesawat indonesia terjelek
sekalipun.
Sebagai catatan, kedahsyatan
pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 dapat dibuktikan di Perang Vietnam. Karena
saking canggihnya sampai – sampai Amerika harus mendirikan United States
Navy Strike Fighter Tactics Instructor, yang merupakan pusat latihan
pilot-pilot terbaik di Amerika yang kini lebih dikenal dengan nama TOP
GUN. Selain kehebatan armada laut dan udara Indonesia juga ditunjang oleh 26
armada pembom jarak jauh strategis berjenis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B).
Dengan adanya armada ini Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa
di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris.
Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Madiun. Bahkan China dan
Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis seperti ini. Pembom ini
juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus anti
kapal perang AS-1 Kennel, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan
kapal-kapal tempur Barat.
Selain itu semua Indonesia juga memiliki
12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan kapal tempur kelas Corvette, 9 helikopter
terbesar di dunia MI-6, 41 helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut
termasuk pesawat pengangkut berat Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai
104 unit kapal tempur. Belum lagi ribuan senapan serbu terbaik saat itu dan
masih menjadi legendaris sampai saat ini, AK-47.
Ini semua membuat Indonesia menjadi salah satu
kekuatan militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya,
sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera
keluar dari tanah irian jaya, dan memaksa untuk menyatakan dalam forum PBB
bahwa peralihan kekuasaan di Irian jaya dari Belanda ke Indonesia adalah
sesuatu yang bisa diterima.
Hal tersebut menjadi tanda betapa besar dan
hebatnya bangsa ini. Masa itu juga merupakan masa masa dimana bangsa ini benar
benar ditakuti dan disegani oleh bangsa bangsa lain. Tetapi seiring setelah
soekarno mengakhiri masa kepemimpinannya, berangsur angsur juga Indonesia mulai
tidak lagi ditakuti. Hal ini sudah terdeteksi sejak ditangkapnya dua orang
prajurit yang membom Mac Donal House di Singapura dan dihukum pancung setelah
Ir. Soekarno melepaskan kepemimpinannya.
Sejak
saat ditinggalkan Soekarno juga indonesia mulai kehilangan orientasinya. Dimana
Indonesia yang identik dengan kemaritimannya ternyata lebih berorientasi pada
kepulauannya. Lebih dari itu, bahkan sekarang Indonesia telah menjadi negara
agraris yang bergantung pada daratannya. Pertanyaannya “Apakah Indonesia itu
negara maritim atau negara kepulauan?”. Jikalau Indonesia adalah negara maritim
seharusnya kita bergantung pada kelautan kita dan mengelola juga mengembangkan
kelautan menjadi kekuatan utama.
Ketika
Indonesia mulai kehilangan orientasinya pada kelautan, Gus Dur sebagai presiden
keempat Indonesia mencoba mengembalikan orientasi Indonesia kepada kelautannya
dengan membentuk Kementerian Kelautan. Tetapi setelah lengsernya Gus Dur,
Indonesia kehilangan arah kembali. Bahkan arti kelautan dipahami secara dangkal
ditandai dengan berubahnya Kementerian Kelautan menjadi Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Dari perubahan tersebut dapat disimpulkan bahwa kelautan hanya
dimaknai sebagai sumber pangan dan ekonomi. Padahal jika kita berorientasi pada
kelautan, seharusnya kelautan menjadi penyokong utama, tidak hanya sebagai sumber
ekonomi tapi juga sebagai kekuatan pertahanan dan lain sebagainya.
Lebih
linglungnya lagi bangsa ini, sehingga bangsa ini mungkin tidak lagi mewarisi
warisan dari para leluhurnya yang agung. Seharusnya kita sadar bahwa kita ini
bangsa yang besar. Kalau kita sadar akan hal tersebut dan mau menggunakan pola
pikir murni warisan dari leluhur bangsa kita bahwa kita ini bangsa yang besar
maka kita akan benar benar menjadi bangsa yang besar dan disegani bahkan
ditakuti oleh bangsa bangsa lain seperti dulu kala. Tapi kenyataannya saat ini
kita telah didoktrin oleh barat, doktrin dimana kita ini berada dibawah kulit
putih. Kita akan kalah kalau kita melawan kulit putih, kulit putih berada pada
tingkatan pertama dan bangsa kita berada dibawahnya. Buruknya, kita percaya
akan hal tersebut. Padahal, sebenarnya kita ini sejajar dan mereka akan takut
kalau kita sadar dan menggunakan pola pikir bangsa Indonesia yang jelas. Oleh
karena ketakutan merekalah, kemudian mereka mendoktrin kita agar mereka bisa
menguasai kita. Tapi hal itu seakan tidak kita sadari, bahkan di negeri ini
orang atau kelompok yang ingin menang harus bekerja sama dengan bangsa lain,
tidak terkecuali bangsa kulit putih. Mereka membantu para penguasa yang ingin
menang dengan perjanjian atau persetujuan untuk kepentingan mereka. Misalnya,
kalau si penguasa itu menang maka tambang “X” akan dikelola oleh mereka, pulau
“X” untuk mereka, dan lain sebagainya. Kalau hal semacam ini dibiarkan terus
menerus maka kita akan benar benar dikuasai oleh mereka.
Menurut
saya, sebaiknya sistem pemerintahan di Indonesia ini diubah sesuai dengan
sistem yang benar-benar cocok dan konsisten seperti yang dulu diterapkan oleh
nenek moyang kita yaitu sistem kerajaan tradisional. Kalaupun tidak merubah
sistem, kita harus mengembalikan pola pikir bangsa kita sebagai bangsa yang
besar serta menepis dan menolak doktrin-doktrin dari bangsa lain yang ingin
memanfaatkan Bangsa Indonesia. Sebelum kita benar-benar dikuasai oleh mereka,
marilah kita sadarkan diri siapa diri kita dan dimana posisi kita agar kita
kembali menjadi bangsa yang besar dan Negara Indonesia menjadi negara yang
maju.